Entri yang Diunggulkan

Teknologi Juga Berasal Dari Mimpi

Masih ingatkah Alexander Graham Bell penemu telepon yang penemuannya terinspirasi dari keinginannya untuk membuat alat komunikasi yang pad...

Jumat, 17 Juni 2016

SAINS UNTUK ANAK USIA DINI

A.    Latar Belakang
Perkembangan berbagai aspek kehidupan menuntut setiap orang agar menjadi manusia yang memiliki kreativitas dan kemauan untuk berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Anak-anak sebagai generasi yang dipersiapkan untuk mengisi masa depan yang diduga akan semakin rumit, berat dan banyak problematiknya sangat perlu dibekali oleh bidang-bidang kajian ilmu sesuai dengan tahap perkembangannya, termasuk dibekali penguasaan sains yang memadai, tepat guna, bermakna dan fungsional. Dengan prediksi masa depan yang demikian, pembekalan sains bagi mereka menjadi mutlak, sehingga sains pada diri mereka muncul sebagai suatu cara untuk mencari kebenaran dalam kehidupannya kelak.
Pengembangan pembelajaran sains pada anak, termasuk bidang pengembangan lainnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu meletakan dasar kemampuan dan pembentukan sumber daya manusia yang diharapkan. Agar pembekalan sains pada anak dapat berjalan optimal, hendaklah mereka yang terlibat program pembekalan sains betul-betul memahami hakekat sains secara benar dan disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini sebagai subjeknya.

Sains merupakan salah satu bidang yang dapat dijadikan tempat untuk mengembangkan fungsi kognitif, keberagaman dan pengembangan kecerdasan naturalis anak didik. Sains berisi sejumlah pengetahuan, konsep,sikap dan pengalaman alamiah manusia dalam kegiatan interaksi dengan lingkungan alam secara keseluruhan. Dimana pengetahuan, fakta pengalaman dan sikap manusia terhadap lingkungan akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengamati, menemukan dan memperoleh berbagai konsep ilmiah tentang fenomena-fenomena yang terjadi pada alam.    

B.       Apakah Sains Itu ?
Sains merupakan suatu subjek yang berkaitan dengan kenyataan atau fakta dan teori-teori yang membantu menjelaskan dan menggambarkan kerja dari alam semesta.
Banyak ahli yang telah menyelidiki bagaimana konsep dan batasan sains ditinjau dari sudut anak, diantaranya Carson (1991) berpendapat bahwa sains bagi anak-anak adalah segala sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya.

C.      Tujuan Pengembangan Sains
Tujuan dari pengembangan sains bagi anak adalah sebagai berikut :
1.      Anak mampu mengamati perubahan yang terjadi disekitarnya.
2.      Anak mampu melakukan percoban sederhana.
3.      Anak dapat melakukan kegiatan membandingkan, memperkirakan, mengklasifikasikan serta mengkomunikasikan hasil percobaannya.
4.      Anak dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi.
D.      Tujuan Pendidikan Sains
Selain tujuan dari pengembangan sains, terdapat pula tujuan dari pendidikan sains bagi anak yaitu :
1.      Anak memiliki kemampuan memecahkan masalah.
2.      Memiliki sikap-sikap ilmiah.
3.      Anak menjadi lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan dilingkungan dan alam sekitarnya.
4.      Anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah
5.      Anak dapat menjadikan observasinya lebih teratur dan sistematis.
6.      Dengan belajar sains anak dapat melihat kebesaran Allah yang menciptakan dunia dan isinya.

E.       Fungsi Pendidikan Sains
Fungsi Pendidikan sains untuk anak dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu secara sosial dan secara emosional, yang keduanya dijabarkan sebagai berikut:
a.       Secara Sosial
Anak akan memperoleh kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan teman-temannya secara alami. Ketika anak melakukan kegiatan sains, anak memiliki kesempatan untuk bertukar dan berbagi alat, bahan maupun ide dengan teman-temannya.
b.      Secara Emosional
Aktifitas sains menawarkan potensi yang kaya untuk mengembangkan penghargaannya. Selain itu penjelajahan dapat memberikan pengalaman yang dapat membuat anak keheranan, takjub dan merasa senang atas kegiatan yang dilakukannya.
c.       Fungsi Pendidikan Sains
Secara Fisik Aktifitas sains dapat mengembangkan keterampilan motorik anak, keterampilan mengkoordinasikan mata, tangan dan motorik halus anak. Pada kegiatan sains, terdapat kegiata-kegiatan kecil dan besar yang dilakukan ketika melakukan percobaan seperti memakai magnet-magnet, mengisi wadah-wadah dengan air, pasir dan sebagainya.
d.      Secara Kognitif
Bahwa kegiatan sains dapat membuat anak berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka mengamati, memprediksi, menyeliki, menguji, menyatakan jumlah, dan berkomunikasi. Dalam membangun pengertian terhadap penyelesaian masalah adalah dengan lebih dengan satu jawaban yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan sains dapat membuat anak berpikir kritis dan toleran dengan gagasan dan saran-saran yang diberikan oleh orang lain.
e.       Secara Kreatifitas
Sains memberikan kesempatan pada anak-anak untuk melatih dorongan imajinasi mereka, karena melalui proses inilah anak dapat mencoba atau meneliti dengan ide-ide baru atau pengalaman-pengalaman baru untuk menggunakan bahan-bahan dan alat-alat hanya untuk “melihat apa yang terjadi jika…..”dalam proses penemuan yang anak lakukan.

F.       Sains sebagai alat/ sarana Perkembangan
Sains sebagai alat/ sarana perkembangan anak usia dini adalah sebagai berikut :
a.       Mengembangkan fungsi kognitif ( Berfikir logis, kritis, analisis dan sistematis ).
b.      Membangun Karakter ( kepekaan, respek, ketelitian, kepedulian, kesabaran, tanggung jawab, kerjasama dan kebersamaan).
c.       Menanamkan sikap ilmiah ( rasa dan sikap ingin tahu, peka pada masalah, pencari penyebab, menemukan solusi dan menggunakan solusi terbaik.

G.      Sains Sebagai Aktifitas Bermain     
a.       Sains merefleksikan berbagai fenomena dan kehidupan alam yang hidup dan terjadi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari disekitar.
b.      Sains juga memberikan gambaran berbagai pengetahuan dan ilmu yang menjelaskan suatu gejala berdasarkan konsep berpikir yang logis,dan sistematis.
Rosalind Charles worth and Karen K.Lind mengatakan bahwa pembelajaran sains lebih ditekankan pada aktivitas anak.

H.      Sains Sebagai Aktifitas
Sains sebagai aktivitas diarahkan pada pengembangan keterampilan proses yang mencakup:
1. Mengobservasi
2. Membandingkan
3. Mengklasifikasi
4. Mengukur
5. Mengkomunikasikan
6. Menyimpulkan
7. Meramalkan
            Ketujuh aktifitas dari sains pada keterampilan proses ini dijelaskan sebagai berikut :
1.        Katerampilan Mengobservasi
Observasi atau pengamatan adalah kemampuan untuk mendiskripsikan segalasesuatu dengan menggunakan pancaindra ( penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan perasa). Observasi adalah langkah pertama dalam mengumpulkan informasi dalam memecahkan masalah.
2.        Keterampilan Membandingkan
Seiring dengan berkembangnya kemampuan observasi, secara alamiah anak akan mulai membandingkan dan menghubung–hubungkan suatu benda atau objek tertentu. Anak mulai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan suatu objek.
3.        Keterampilan Mengklasifikasi
Proses mengklasifikasi terjadi saat anak mulai menggabungkan atau memisahkan benda–benda dalam kumpulannya.Anak dapat mengelompokan objek berdasarkan hasili dentifikasi yang telah dilakukan.
4.        Keterampilan Mengukur
·         Pengukuran adalah kemampuan untuk menghitung hasil observasi.
·         Pengukuran bisa meliputi jumlah, jarak, waktu, volume, dan temperature yang dihitung dengan satuan standar ataupun tidak.
·         Mengukur merupakan kegiatan yang berkaitan dengan mengetahu ikeadaan ukuran suatu benda berdasarkan satuan ukur tertentu.
5.        Keterampilan Mengkomunikasikan
Dalam sains, komunikasi berdasar pada kemampuan menggambarkan suatu fenomena. Seorang anak mengkomunikasikan gagasan, tujuan dan deskripsi secara oral maupun dalam bentuk lisan atapun tulisan, missal gambar, diorama, grafik, laporan.
Komunikasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi, disusun dan dipresentasikan sebagai sebuah jalan untuk membantu orang lain agar dapat mengerti apa yang kita maksudkan.
6.      Keterampilan Menyimpulkan
Menyimpulkan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan membuat serangkaian observasi, mengkatagorikannya, kemudian mencoba untuk memberikan pengertian tentang observasi tersebut. Suatu kesimpulan bisa didapatkan secara tidak langsung (dalam observasi sederhana), misalnya, Anak melihat daun melambai–lambai, dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, kesimpulannya ada angin berhembus.
7.      Keterampilan Meramalkan
Aktivitas meramalkan atau memprediksi biasanya berkaitan dengan kegiatan memperkirakan sesuatu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman obserasional yang pernah dilakukan anak.
Anak usia dini dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya sesuatu berdasarkan gejala yang diamati,misalnya jika awan hitam maka akan terjadi..................
I.         Sains Sebagai Konsep Dan Konten
Sains`sebagai konsep dan konten dalam hal ini dibagi menjadi tujuh kategori :
a.       Scientific inquiry
b.      History and nature of science
c.       Science in personal dan social perspective
d.      Science and technology
e.       Physical science
f.       Life science
g.      Earth and space science.
Ketujuh kategori diatas dijelaskan sebagai berikut :
a.      Scientific Inquiry
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak dalam melakukan keterampilan inquiri secara ilmiah sederhana.
Scientific inquiry mencakup:
1.      Menjawab pertanyaan tentang objek, organisme, dan peristiwa yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
2.      Menelaah informasi dari berbagai sumber.
3.      Merencanakan, mengekaplorasi dan menginvestigasi hasil.
4.      Menggunakan perlengkapan dan alat sederhana untuk mengamati, mengumpulkan dan melaporkan data.
5.      Menggunakan pengamatan dan pengumpulan data untuk menyusun suatu alasan atau penjelasan yang dapat diterima akal.
6.      Mengkomunikasikan kegiatan eksplorasi, penjelajahan dan penjelasan ilmiah melalui pembicaraan, gambar atau tulisan.

b.      History and Nature Science
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak dalam menunjukkan pemahaman sains sebagai suatu humanen deavor, mencakup:
1.      Menunjukkan keingintahuan dan inisiatif berpikir tentang sains dan cara melakukannya.
2.      Bekerja sendiri atau dalam tim ketika menelaah sains dan membagi dan menjelaskan gagasan dari sains yag ditemukan.
3.      Mengingat kembali orang atau kelompok orang yang berperan dalam sains dan teknologi.
c.       Science in personal dan social perspective
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak dalam menunjukkan pemahaman perlindungan, jenis sumber daya dan perubahan yang terjadi pada lingkungan,mencakup :
1. Menunjukkan individu dan kelompok ketika menelaah sains dan sekolah;
2. mengidentifikasi dan membandingkan sumber daya dan jumlah sumber daya
3. melakukan konservasi pada berbagai sumber daya.
d. Science and Technology
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak dalam menunjukkan pemahaman tentang sains, teknologi dan bagimana teknologi didisain secara alamiah.
mencakup :
1. Menjelaskan bagaimana alat dirancang untuk membantu manusia pada keberlangsungan dan pemecahana masalah.
2. Menggunakan alat untuk mrngukur, membangun dan menguji rancangan dan hasilnya.
3. Menjelaskan bagaimana alat dan teknologi dipergunakan untuk membuat hidup menjadi lebih mudah.

e. Physical science
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak menunjukkan pemahman tentang materi, motion dan energy. Keterampilan ini mencakup:
·                     Mengingat kembali bahan yang ada dalam negara berbeda
a.       Materi dapat berbentuk padat, cair dan gas,
b.      Sifat material dapat berubah karena pemotongan, pemanasan atau pembekuan.
•  Menunjukkan aktivitas mendorong dan menarik akan mengubah pergerakan suatu objek yang berhubungan dengan kecepatan, posisi dan arah,
1.                  Sesuatu bergerak dengan berbagai cara berbeda seperti memutar, jigjag, maju mundur.
2.                   Cara untuk mengubah sesuatu bergerak adalah mendorong atau menarik.
3.                   Mengekplorasi cahaya, panas dan magnet sebagi bentuk energi, seperti :
a. Cahaya adalah bentuk energi
b. matahari memberikan cahaya dan panas untuk menghangatkan tanah, udara dan air.
c. Beberapa bahan menunjukkan panas yang lebih baik dari yang lain.
d. Suatu dorongan atau tarikan terjadi antara magnet.Magnet dapat dipergunakan untuk menjadikan sesuatu bergerak tanpa disentuh.

f. Life science
Keterampilan ini berkaitan aktivitas anak dalam menunjukkan pemahaman tentang katrakteristik organisme, siklus hidup dan lingkungan mereka.
• Meingidentifikasi dan menggambarkan karakteristik tenaman dan binatang yang hidup dalam lingkungannya.
1. Hewan dan tanaman yang berbeda dhidup dalam habitat yang berbeda.
2. Organisme yang menempati lingkungan berbeda cenderung memiliki karakteristik sesuai dengan lingkungan mereka hidup. Mengeksploitasi siklus hidup organisme, seperti (1). Seluruh organisme memiliki siklus hidup.
(2). Tanaman dan hewan memiliki siklus hidup yang berbeda

g. Earth and Space Science
Keterampilan ini berkaitan dengan semua aktivitas anak dalam menunjukkan pemahaman mereka tentang material bumi, objek sains dilangit dan perubahan langit dan bumi. Kegiatan yang dilakukan dalam Earth and Space Science ini meliputi kegiatan membandingkan,mengelompokan dan menggambarkan sifat-sifat batuan, tanah dan air. Contohnya adalah:
1.Tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan warna, kapasitas tekstur untuk mempertahankan air dan kemampuan mendukung pertumbuhan tanaman.
2. Pengamatan pada air yaitu bagaimana air dapat menjadi cair atau padat serta sebaliknya.
3. Pengamatan terhadap cuaca dan apa saja faktor yang mempengaruhi cuaca, contohnya :
1.Cuaca bisa berubah setiap hari
2.Matahari dapat menghangatkan tanah, air dan udara di bumi
3,Cuaca dipengaruhi oleh letak dan kondisi geografis.

Sehingga dari penjelasan diatas, diperolehlah gambaran bahwa pengenalan pembelajaran sains dapat diberikan pada anak sedini mungkin dan pengembangannya disesuaikan dengan kondisi lembaga serta disesuaikan dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA
Nurdin, Ali. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung:JILSI Foundation

Suyadi.2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung:Remaja Rosdakarya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar