Entri yang Diunggulkan

Teknologi Juga Berasal Dari Mimpi

Masih ingatkah Alexander Graham Bell penemu telepon yang penemuannya terinspirasi dari keinginannya untuk membuat alat komunikasi yang pad...

Selasa, 07 Juni 2016

Mengenal Model-Model Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini

Untuk postingan kali ini, saya akan membahas tentang model-model pembelajaran untuk anak usia dini. Model pembelajaran menjadi salah satu hal yang paling sering dibahas baik oleh guru, siswa ataupun orangtua. Beberapa bahkan masih sulit membedakan antara model pembelajaran dengan metode pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu pola atau rancangan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam  kegiatan pembelajaran sehingga timbul adanya perubahan atau adanya perkembangan pada masing-masing anak atau peserta didik tersebut.  
 Model pembelajaran tersebut di implementasikan pada Program semester, Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; dan sebagainya.
Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. Model-model pembelajaran terdiri dari berbagai komponen model pembelajaran sebagai berikut:
  1. Tujuan model pembelajaran harus mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap tingkatan usia anak
  2. Materi yang diberikan  harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan anak (DAP= Developmentally Approciate ).
  3. Pendekatan yang dipilih seharusnya bervariasi  sesuai dengan tujuan kegiatan belajar  yang mampu melibatkan anak secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
  4. Media dan lingkungan yang digunakan haruslah aman, nyaman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk berksplorasi
  5. Evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah rangkaian sebuah assesmen melalui observasi langsung terhadap apa yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak.
Terdapat banyak pendapat tentang model-model pembelajaran akan tetapi terdapat beberapa model-model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini. Model- model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh lembaga- lembaga pendidikan anak usia dini tersebut yaitu :
      1.      Model Pembelajaran Klasikal
Model pembelajaran klasikal ini adalah model pembelajaran yang pertama diperkenalkan. Dalam model pembelajaran klasikal ini, guru merupakan pusat dari semua informasi maupun kegiatan, peserta didik hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh guru sebagai pusat kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran klasikal ini sangat kurang dalam pengembangan dan penyaluran minat anak, sehingga anak tidak diberikan kebebasan berekplorasi, berkreatifitas maupun  menemukan jawabannya sendiri atas setiap pertanyaan mereka.
      2.      Model pembelajaran Kelompok dengan Pengaman
Model pembelajaran ini membagi anak menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda, anak-anak yang telah menyelesaikan kegiatannya dapat melakukan kegiatan lainnya dikelompok yang lain. Apabila pada kelompok yang lain tersebut tidak tersedia tempat maka anak tersebut dapat melakukan kegiatan didalam tempat kegiatan pengaman, sampai tersedia tempat dikelompok yang lain. Hal tersebut juga berlaku untuk anak yang telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang ditugaskan maka anak tersebut dapat dimasukan ke kelompok pengaman untuk menunggu teman-temannya yang lain menyelesaikan tugas kegiatan bermainnya. Dalam kelompok pengaman guru hendaknya mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang bervariasi yang disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas pada hari itu.
      3.      Model Pembelajaran Sudut dengan Pengaman
Model pembelajaran ini menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran berdasarkan pada minat anak. Alat-alat dan media yang disediakan juga harus bervariasi mengingat minat anak yang beragam. Media dan alat-alat tersebut juga harus sering diganti dan diperbaharui disesuaikan dengan tema dan subtema yang dibahas. Sudut-sudut Kegiatan pada model pembelajaran ini diantaranya adalah Sudut Keluarga,  Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan , Sudut Pembangunan,  Sudut Kebudayaan, dan  Sudut Ketuhanan.
      4.      Model Pembelajaran Area
Pada prinsipnya model pembelajaran area ini hampir sama dengan model pembelajaran sudut dengan pengaman yaitu model ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan minat dan karakteristik anak serta menghormati keberagaman budaya dan didalamnya terdapat pilihan-pilihan kegiatan pembelajaran. Area-area yang ada di dalam model pembelajaran ini yaitu   Area Agama, Area Balok, Area Berhitung/Matematika, Area IPA, Area Musik, Area Bahasa, Area Membaca dan Menulis, Area Drama, Area Pasir/Air, Area Seni dan Motorik. Yang terpenting pada model ini adalah semua kegiatan harus mengakomodir minat dari masing-masing anak atau peserta didik.
      5.      Model Pembelajaran Sentra
Model pembelajaran sentra ini adalah model pembelajaran yang paling baru , model pembelajaran ini disebut juga dengan model pembelajaran terpadu dimana salah satu acuannya adalah anak memahami konsep keterpaduan secara utuh baik dibahas secara meluas maupun dibahas secara mendalam ( Fogarty, 1991:7).
Menurut Bredekamp (1992:17) Konsep model pembelajaran sentra harus menganut prinsip keterpaduan sebagai berikut ;
a.       Tema harus berorientasi pada tingkat usia serta karakteristik anak.
b.      Tema harus berkaitan langsung dengan pengalaman nyata anak
c.       Setiap tema harus menyajikan konsep yang dapat diobservasi anak secara langsung.
d.      Tema harus mengintegrasikan materi dengan kegiatan
e.       Anak harus berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
f.       Kegiatan pembelajaran harus beragam
g.      Tema harus dapat menstimulus dan menghasilkan kreatifitas anak.
h.      Tema harus merefleksikan pada apa yang anak telah ketahui
i.        Tema harus diperluas dan diperbaiki sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman anak usia dini.
j.        Harus mengakomodasi kebutuhan anak akan bergerak dan berinteraksi sosial untuk meningkatkan kemandirian dan nilai positif bagi anak.
k.       Menyediakan kesempatan anak untuk bermain
l.        Menghargai perbedaan karakteristik serta latar belakang budaya. 
Model pembelajaran berdasarkan sentra memiliki ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk membangun konsep, aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas serta intensitas bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak berada dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain dan pijakan setelah bermain.
 Ciri Pembelajaran Sentra lainnya adalah sebagai berikut :
  1. Learning By Doing
            pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak, dimana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung.
  1. Learning by Simulating
            Pembelajaran ini menitik beratkan pada stimulasi perkembangan anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai  dengan tahap perkembangan anak.

            c.       Learning by Modeling
      Pembelajaran sentra juga menggunakan orang dewasa dan anak yang perkembangannya lebih berkembang sebagai contoh atau rule model.
Berdasarkan pada penjelasan diatas model-model pembelajaran pada umumnya menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang relatif sama yang meliputi kegiatan pendahuluan (awal), kegiatan inti, makan dan istirahat, serta kegiatan penutup. Setiap model-model pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan tergantung kepada kondisi yang masing-masing lembaga pendidikan anak usia dini yang berbeda-beda, disitulah diperlukan pertimbangan yang cukup matang dari lembaga maupun guru dalam pemilihan model pembelajaran yang akan dilaksanakan.



DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth. B. 1978.  Child Development, Sixt Edition. New York:Mc.Graw Hill, Inc.

Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya

Bredekamp, Sue & Couple, Carol. 1997. Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs. Washington : NAEYC  



   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar