Entri yang Diunggulkan

Teknologi Juga Berasal Dari Mimpi

Masih ingatkah Alexander Graham Bell penemu telepon yang penemuannya terinspirasi dari keinginannya untuk membuat alat komunikasi yang pad...

Senin, 04 Februari 2013

ULASAN/ REVIEW JURNAL The impact of ICT on learning: A review of research


(Dampak TIK pada Pembelajaran: Sebuah Tinjauan Penelitian)


PENELITI : Ting Seng Eng
National Institute of Education, Singapore seting@nie.edu.sg


Sejak TIK diperkenalkan ke arena pendidikan pada tahuan 1960, komputer telah membangkitkan minat dan sekaligus kebingungan bagi guru serta peneliti. Banyak harapan-harapan yang dijanjikan oleh komputer dan aplikasinya tidak terlaksana, serta penelitian mengenai efektivitas komputer dalam belajar memberikan sedikit banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan jenis ini di masa lalu dan saat ini telah berkembang selama bertahun-tahun. Studi kualitatif seperti meta analisis digunakan secara luas di Amerika saat baru saja penelitian skala besar digunakan di Inggris sebagai kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Penemuan dari studi penelitian tersebut mengindikasikan efek-efek positif kecil dan sebagai konsekuensi sebuah kebutuhan untuk studi yang sungguh-sungguh mendalam dan longitudinal kedalam dampak TIK pada pembelajaran ke depan.

Landasan Teori
Berdasarkan penelitian pengambikan resiko, Morrongiello and Lasenby-Lessard (2007)menyusun sebuah model yang menetukan secara potensial mengenai pengambilan keputusan bagi anak dalam situasi yang beresiko. Adapun cariabel yang diidentifikasi adalah: factor individu seperti tempramen, usia, jenis kelamin, dan pengalaman terhadap sebuah aktivitas; factor keluarga/orangtua termasuk sosialisasi orangtua dan kebiasaan orangtua dalam mengajarkan, ketelaanan orangtua, pola asuh, dan efek sibling.; factor situasi sosial seperti pengamatan dan pengaruh lisan/bujukan; dan factor level makro seperti tetangga, ekonomi, dan pengaruh budaya.

Lingkup Kajian
Kajian ini ditujukan untuk mencaritahu dan memahami metodologi yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti dampak ICT pada pembelajaran. Penemuan pada studi penelitian ini akan menolong untuk mengevaluasi efektifitas pada hasil pembelajaran siswa dan implikasi-implikasi terhadap pendidikan dan penelitian kedepan. Kebanyakan kajian pendidikan.

Metode Penelitian

1.  Pendekatan kualitatif.  Studi kasus secara mendalam terhadap grup-grup kecil dari pembelajar. Rekaman-rekaman mendetail mengenai aktifitas yang berkaitan dengan TIK, serta pembelajaran berlangsung, sangat penting karena mereka diperlukan untuk identifikasi hubungan tersebut. Meskipun demikian, karena ukuran kelompok diinfestigasi, ini selalu saja sulit untuk menggeneralisasikan banyak temuan-temuan dari studi seperti semuanya tidak mewakili seluruh komunitas ataupun populasi.
2.  Pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif selalu melibatkan sebuah eksperimental  (atau perlakuan) dan sebuah grup kontrol.Grup ekperimental secara langsung dilibatkan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran yang berkaitan dengan TIK. Grup kontrol belajar dengan menggunakan metode tradisional. Terkadang kedua grup dilakukan pre dan post test. Tes penundaan dapat diberikan untuk menentukan tingkat retensi belajar. Salah satu batasan pada pendekatan kuantitatif adalah bahwa seluruh faktor-faktor, seperti efek kebaruan melibatkan peningkatan antuasiasme para pengajar dan siswa, mungkin secara tidak sadar dimasukkan untuk mengacaukan hasil eksperimen.


3. Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penyatuan kedua metode kuantitatif dan kualitatif, mampu memperoleh tingkat akurasi dan faliditas yang lebih besar dalam hasil studi, sehingga memperkuat temuan dan implikasi yang diajukan oleh peneliti. Metode pertama melibatkan pengantar studi kualitatif skala besar, diikuti degnan studi kasus investigasi mendalam. Metode kedua adalah pendekatan berkedudukan kuat yang dikenal dengan meta analisis. Pada metode ini, sejumlah besar studi kasus yang dipublikasikan dikumpulkan berdasarkan karakteristik yang sama dan analisis komparatif dibuat untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel. Sejak penelitian dimulai, peneliti sangat konsisten menggunakan metode tersebut untuk menginvestigasi dan mengevaluasi data mereka dalam penelitian. Metode tersebut digambarkan dalam detail yang lebih besar pada bagian yang akan datang.
4. Metode meta analisis. Metode analisis ini dalam penggunaannya dilakukan dengan beberapa prosedur, yakni:
  1. Sejumlah besar studi yang mengevaluasi efek instruksi dasar komputer dikumpulkan dari gudang data yang berbeda.
  2. Petunjuk digunakan untuk menyaring melalui pengumpulan studi dan ketika menemukan kriteria yang gagal lalu dihilangkan. Setiap mata pelajaran akan dihitung satu kali meskipun telah dipresentasikan dalam beberapa makalah.
  3. Veriabel dan kategori untuk pengambaran mata pelajaran kedepan lalu dikembangkan; Grup experimental dan kontrol diajarkan selama periode yang sama dan evaluasi objektif digunakan sebagaimana kriteria prestasi siswa. Letak ke arah komputer, keadaan subjek dan instruksi berdasarkan respon pelaporan pribadi pada item-item questioner atau skala.
  4. Untuk menilai hasil dari setiap area pembeljaran, efek ukuran digunakan. Efek ukuran didefinisikn sebagai perbeaan antara rata-rata dua grup dibagi dengan standar deviasi grup control.
  5. Akhirnya, arah dan signifikansi perbedaan dalam hasil instruksional antara grup kontrol dan eksperimental juga diuji  serta dinilai dengan sebuah skala empat poin. 
  6. Nilai hubungan korelasi antara efek ukuran dan nilai 4 poin tergolong tinggi,  persamaan regresi digunakan untuk memasukkan tindakan efek ukuran untuk kasus-kasus data yang hilang.


Penelitian tahun 1960-1980
Pada Tahun 1960-1980 Yang Lalu Banyak Penelitian Yang Dilakukan Untuk Mengevaluasi Efektifitas Komputer Dalam Lingkungan Pembelajaran. Penelitian Yang Tercepat Dilaksanakan Pada Tahun 1960 Dan 1970 Ketika Peneliti Memperkenalkan Murid-Murid Pada Software Pendidikan Dalam Sebuah Lingkungan Universitas. Penelitian Tahun 1970 Diteliti Mengenai Dampak Pembelajaran Lewat Tes Sebelum Dan Sesudah Secara Tradisional Yang Menggunakan Grup Eksperimen Dan Kontrol.
Pada Tahun Ini Dilaksanakan Beberapa Penelitia, Antara Lain:
1.       Metode Box Score. Edward Melengkapi Sebuah Kajian Pada Instruksi Komputer Pembantu (CAI) Dengan Menggunakan Box Score. Mereka Melokalisasikan Kira-Kira 30 Penelitian Dan Dikodekan Melalui Tipe CAI, Area Subjek, Tingkatan Level, Penggunaan Tambahan Atau Pengganti, Dan Hasil. Penemuan Mereka Mengindikasikan Bahwa CAI Lebih Efektif Pada Level Dasar, Dan Penggunaan Tambahan. Hal Tersebut Juga Sama Efektif Untuk Pengajaran Individual Dan Instruksi Yang Diprogramkan, Dan Penemuan Untuk Mengurangi Waktu Belajar.
2.       Penelitian Utama (1960-1980):
  1. The Los Angeles Unified School District Study
The Los Angeles Unified School District Study Menggunakan Program Korporasi Kurikulum Komputer (CCC) Untuk Mata Pelajaran TIK Dalam Enam Sekolah Pada Tahun 1976. Kurikulum CCC Digunakan Termasuk Latihan Dan Aktifitas Pelatihan Dalam Matematika, Membaca Dan Seni Bahasa. Tes Sebelum Dan Sesudah Digunakan Untuk Mengukur Prestasi. Dari Enam Sekolah, Empat Menerima Instruksi Komputer Pembantu Dimana Dua Sekolah Dujadikan Kelompok Kontrol. Sekolah Yang Menyelenggarakan Mata Pelajaran TIK Telah Menggunakan Sistem Latihan Selama 10 Menit Setiap Hari Sekolah. Lebih 2000 Siswa Yang Dilibatkan Dalam Penelitian Ini Untuk Periode Tiga Tahun. Hasil Akhir Menunjukkan Efek Ukuran 0.45 Untuk Kemampuan Komputer Matematika, 0.10 Untuk Konsep Matematika Serta Aplikasi Dan 0.15 Untuk Membaca Serta Bahasa.
  1. Project IMPAC (Instruksional Proyek Mikrokomputer Untuk Kelas Arkansas)
Proyek Ini Dirancang Untuk Mengikuti Kegunaan Komputer Oleh Setiap Siswa Untuk Beberapa Periode Beberapa Hari Atau Waktu. Adapun Prosesnya Adalah:
1)  Tiga Tipe Sofware Dimasukkan Dalam Empat Mikrokomputer . Siswa Menggunakan Empat Mikrokomputer  Untuk Tiga Hingga Sepuluh Hari Dalam 10 Hari Pergantian Untuk Sekitar 12-20 Menit.
2)  Delapan Mikrokomputer Dalam Jaringan Ditempatkan Dalam Ruang Kelas Ketika Guru Bekerja Bersama Dua Atau Tiga Grup Matematika. Dua Paket Matematika Umum Digunakan.  Komputer Yang Dipakai Oleh Siswa Sama Dengan Grup Pertama.
3)  24 Mikrokomputer Diletakkan Dalam Ruang Kelas. Siswa Dimasukkan Kedalam Ruang Kelas Dan Menggunakan Komputer Selama 15-25 Menit Setiap Hari Untuk Delapan Hingga Sepuluh Hari. Siswa Menggunakan Software Yang Sama Sebagaimana Yang Digunakan Oleh Kelompok Kedua
4)   Delapan Komputer Dijaringkan Dan Paket Software Dikembangkan Secara Lokal Lalu Digunakan Untuk Memantau Kemajuan Siswa. Instruksi Komputer Pembantu Digunakan Sebagai Tambahan Program Matematika Tradisional. Terkadang Jadwal Yang Digunakan Sama Dengan Grup Kedua.Efek Ukuran 0.02 Ke 0.62 Dilaporkan Untuk Mata Pelajaran, Dengan Hasil Pendukung Yang Kebanyakan Datang Dari Grup Terakhir Ketika Instruksi Tradisional Melengkapi Instruksi Komputer Pembantu.

c.   Minnesota Technology Demonstration Program
   Adalah Mata Pelajaran Mikrokomputer Utama Selama Dua Tahun Yang Digunakan Dengan Tingkatan Siswa 4 Hingga 6 Di Sekolah Minnesota. Lebih 20% Distrik Sekolah Minnesota Yang Dilibatkan Dan Kedua Teknologi Mikrokomputer Dan Dasar Video Digunakan. Rasio Komputer Untuk Siswa Sangat Mendukung Dan Software Komputer Dipilih Dan Digunakan Secara Luas Dan Sistematis Berdasarkan Kemampuan Yang Dibutuhkan. Hasil Akhir Mengindikasikan Bahwa Rata-Rata Efek Ukuran Dicapai Pada Matematika, Membaca, Dan Bahasa Dengan Nilai -0.09 Hingga -0.31, Penemuan Yang Agak Mengecewakan Setelah Pada Awalnya Banyak Antusiasme Dan Optimis Yang Datang Dari Guru-Guru Yang Berpartisipasi.

d.   Meta-Analisis Studies By Kulik 
     Pada Tahun 1983, Kulik Dan Koleganya Menyelenggarakan Sebuah Meta Analisis Dari 51 Evaluasi Pengajaran Dasar Komputer Yang Bebas Dalam Tingkat 6-12 Dan Ditemukan Bahwa Pengajaran Dasar Komputer Meningkatkan Nilai Siswa Pada Ujian Akhir Dengan Perkiraan Standar Deviasi 0.32, Atau Dari Persentik 50 Ke 63. Lebih Kecil, Efek Positif Pada Nilai Juga Jelas Pada Ujian Lanjutan Yang Diselenggarakan Beberapa Bukan Lemudian Setelah Instruksi. Dalam Penambahan, Mereka Juga Menemukan Bahwa Pengembangan Sikap Positif Siswa Ke Arah Kursus Bahwa Mereka Mengambil Dan Waktu Belajar Secara Substansial Mengurangi Instruksi Dasar Komputer. Dalam Analisis Terbaru, Efektifitas Instruksi Dasar Komputer, Kulik Dan Klulik (1991) Menyelenggarakan Penemuan Dari 254 Evaluasi Dasar Penemuan Pada Penelitian Terdahuli Di 1990.Total 248 Dari 254 Penelitian Dilaporkan Hasil Dari Instruksi Dasar Komputer (CBI) Dan Grup Kontrol Pada Tugas Yang Diberikan Di Akhir Instruksi. Pada 202 Penelitian Ini, Siswa Di CBI Memiliki Nilai Ujian Rata-Rata Akhir Yang Tinggi Ketika 46 Dari Mereka Ditunjukkan Bahwa Siswa-Siswa Pada Kelas Yang Diajar Secara Konvensional Memiliki Nilai Ujian Rata-Rata Yang Tinggi. Perbedaan Signifikan Pada Hasil Ujian CBI Dan  Siswa-Siswa Yang Dikontrol Pada 100 Siswa. Rata-Rata Efek Ukuran 0.30 Dengan  Standar Kesalahan  0.029, Mengkonfirmasi Kembali Penemuan  Awalnya. Hal Tersebut Berarti Bahwa Prestasi Siswa CBI 0.30 Dengan Standar Deviasi Tinggi Dibandingkan Prestasi Siswa-Siswa Yang Dikonrol. Dengaan Kata Lain, Rata-Rata Siswa Dari Kelas CBI Akan Benar-Benar Melibtkan 62% Siswa Dari Kelas Konfensional.


Kajian Lampau, Penemuan, Dan Implikasi-Implikasi
Dalam Kajiannya Robert membuat perbandingn penelitian sebelum 1980 dan penemuanya saat ini. Pada penelitian awal tahun 1980, haampir semua 200 penelitian yang diestimasikan menunjukkan fakta-fakta positif bahwa perlakuan dasar computer menawarkan  beberapa keuntungan lebih dib andingkan metode lainnya, meskipun telah diklarifikasi masih terdapt beberapa ketidaksepakatan yang jelas saat dikaji. Rringkasan  penemuan  menemukan  adanya indikasi:
1.       Pengurangan dalam waktu belajar.
2.       Batasan peningkatan dalam motivasi belajar.
3.       Perlkuan dasar computer secara umum efektif dalam matematika dan membaca/bahasa.
4.       Pembelajran dasar computer (CAI) lebih efektif sebagai tambahan pada level tingkat rendah.
5.       Pembelajar yang lambat dan under-achiever tampak memiliki keuntungan dengan penggunaan metode dasar computer dibandingkan siswa-siswa yang mampu.
6.       Metode dasar computer secra umum lebih efektif pada tingkatan level yang rendah. Efektifitas instruksi pen gaturan  computer (CMI) terlihat meningkat pada level tingkat tinggi ketika efek metode CAI justru menurun pada level tinggi.

Peneitian kedepan pada area yan g berbeda juga mendukung pada titik terang penemuan. Area penelitian yang didaftar adalah sebagai  berikut:
1.       Aplikasi pada kemampuan yang berfariasi dan area isi;
2.       Aplikasi computer pada ESL;
3.       Penggunaan bahasa pemprosesan;
4.       Kreatifitas dan penyelesaian masalah dengan logo (bahasa pemograman) dan  CAI;
5.       Efek penggunaan computer pada perilaku dan dasar yang dikeluarkan;
6.       Efek penggunaan computer pada prestasi antara pria dan wanita.



Penelitian tahun 1990-2000



           Kebanyakan Penelitian Pendidikan  Pada TIK Telah Dilaksankan Lebih Dari 10 Tahun Yang Lalu, dengan Penelitian-Penelitian Dengan Skala Yang Lebih Besar Dengan Jelas Dilakukan Terlebih Dahulu Dari Amerika Dan Inggris Walupun Telah Ada Laporan Penelitian Dari Beberapa Negara Bagian Yang Berbeda Dari Eropa.


Adapun beberapa Penelitian Yang Terangkum Adalah Sebagai Berikut:

1.       American Studies 
Ukuran sampel memiliki kombinasi minimum 20 siswa dalam grup eksperimental dan kontrol.

Hanya 39 yang diambil dari 1800 penelitian yang memenuhi syarat untuk inklusi akhir pada penelitian. Total keseluruhan ada 8274 siswa yang dilibatkan, dengan ukuran sampel yang berkisar antara 20 sampai 930 dan dengan ukuran sampel rata-rata 122 siswa. Hasil tes mencatat 0.34 rata-rata efek ukuran, menetapkan bahwa nilai tertinggi dicapai oleh penerimaan siswa, walaupun efek dipertimbangkan dengan kecil.
Dalam penelitian meta analisis yang lain pada efektifitas CAI terhadap prestasi siswa dalam pendidikan ilmu pengetahuan sekunder dan kampus telah dibandingkan dengan instruksi tradisional. Byraktar (2001/2002) mengkaji 42 penelitian antara tahun 1970 hingga 1999. Dalam penghitungan efek ukuran, dia menggunakan formula yang direncanakan oleh Hunter dan Schmidt dimana pengelompokan standar deviasi digunakan sebagai ganti standar deviasi grup kontrol sebagaimana yang dikembangkan oleh Glass.
Analisis terakhir, hanya satu dari 42 penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan antara grup CAI dan instruksi tradisional.


2.       British Studies

Sejak pertengahan tahun 1990, pemerintah Inggris menginvestasikan sistem yang terintegrasi dalam evaluasi skala besar. Laporan pertama direalisasikan dalam NCET yang positif dan menemukan bahwa anak-anak telah membuat pembelajaran tambahan dalam matematika, meskipun tidak dalam membaca. Laporan kedua mengidentifikasikan kemampuan pemindahan pencapaian pembelajaran. Hasil akhir dibuat berdasarkan pemesanan penting dimana pencapaian tidak muncul pada pemindahan secara otomatis. Peneliti juga melaporkan bahwa software yang digunakan secara umum dilihat oleh siswa dan guru yang telah sukses digunakan dalam pengajaran kemampuan inti matematika dan inggris tetapi tidak semua penelitian sukses untuk selesai diukur  hingga tes berikutnya atau penilaian (Wood, 1999). Efek pada motivasi dan perilaku ditandai tetapi tidak ada bukti yang menyatakan bahwa mereka memindahkan ilmunya ke konteks yang lain. Ada dua proyek skala besar yang lebih oleh Becta, ImpacT dan ImpaCT2 yang dilakukan untuk menguji dampak pada TIK dan hasil yang dicapai oleh siswa-siswa.
a. ImpacT Project
         Proyek pengembangan pemerintah Inggris berkisar metode penilaian yang berdasarkan pada kegunaannya tersebut oleh proyek skala besar sebelumnya, sebagaimana hal baru yang dibuat secara spesial untuk mengukur pencapaian dalam pemahaman konseptual dan proses intelektual (Watson, 1993). Dalam penelitian tersebut, terdapat fakta- adanya kontribusi positif untuk pencapaian dalam bahasa inggris, dengan adanya signifikansi secara statistik efek penggunaan proses kata untuk murid usia 8-10 tahun tetapi tidak hanya efek parsial yang tidak signifikan untuk murid dengan usia 12-14 tahun. Bahasa inggris murid diukur lewat variasi tugas menulis essay, dimana penilai tersebut dari dua orang guru bahasa Inggris yang berbeda. Penemuan utama dari penelitian murid utama adalah frekuensi penggunaan TIK dalam latihan bahasa Inggris menjadi efektif untuk meningkatkan prestasi mereka dalam berbahasa Inggris. Terdapat kontribusi positif dari penggunaan pemprosesan kata dalam kelas utama “IT tinggi”. Dalam matematika, murid yang berusia 8-10 tahun dan 14-16 tahun dalam kelas yang menggunakan Logo (sebuah bahasa pemprograman) dan subjek dasar software matematika mencapai nilai yang sangat tinggi secara statistik dalam tes dan murid tersebut diajarkan konsep yang sama yakni dengan melalui metode tradisional.
b.  ImpaCT2 Project
     Penelitian evaluasi berskala besar ini, dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kemampuan serta dikelola oleh Becta. Penelitian yang luas melebihi tiga tahun (1999-2002) dan tujuan dari penelitian tersebut untuk membuat evaluasi yang bebas terhadap dampak TIK pada prestasi anak dalam sebuah sampel sekolah yang representatif di Inggris. ImpaCT2 adalah penelitian logitudinal yang melibatkan 60 sekolah di Inggris. Penelitian ini mencampur metode penelitian yang kuno dan terbaru pada sampel yang sangat besar lebih dari 2000 murid. Dua penelitian awal dilakukan pada tahun 1999 untuk memutuskan penelitian yang tepat guna mengukur dampak TIK. Sampel penelitian yang dilibatkan adalah 2179 murid dalam 60 sekolah, dimana 30 sekolah yang terpilih, 25  sekolah primer dan 5 sekolah primer. Sekolah yang dipilih mewakili murid yang berbeda grup secara sosio ekonomi dalam kota, pinggiran kota dan pedesaan sekitar Inggris. Laporan penelitian hasil digabungkan untuk efek TIK  pada murid dalam pencapaian di Inggris. Pada level utama, terdapat dampak yang sangat TIK yang signifikan pada tes Inggris KS2 tetapi tidak pada tes KS3 atau KS4. Kasus penelitian juga menunjukkan dominasi awal yang digunakan TIK dalam bahasa Inggris dalam penggunaan pemprosesan bahasa (Comber, 2002). Fakta dari penelitian yang ditunjukkan pada TIK memiliki hubungan yang positif pada kemampuan pembelajaran.matematika siswa dan hasil yang bervariasi berdasarkan pada jumlah dan tipe yang digunakan TIK dalam kurikulim matematika.

Penemuan Dan Implikasi-Implikasi
Penelitian meta analisis sekolah Amerika secara umum ditunjukkan dengan adanya tren positif dalam prestasi siswa ketika TIK digunakan. Dalam penelitian yang dilakukan pleh Bayraktar (2001/2002), didapatkan bahwa komputer lebih efektif ketika digunakan dalam mode simulasi atau latian dan CAI lebih efektif ketika komputer digunakan secara individual oleh siswa-siswa. Kedepannya, penelitian yang ditunjukkkan bahwa program-program CAI lebih efektif ketika digunakan sebagai digunakan sebagai tambahan pada instruksi tradisional dibandingkan dengan pengganti.Penelitian ImpaCT2, ditemukan indikasi bahwa perbedaan murid ketika belajar dengan TIK. Terdapat fakta bahwa beberapa murid mendapatkan keuntungan pada seluruh langkah-langkah kunci yang diinverstigasi.

Penelitian  Kedepan
   Terdapat bukti nyata dari penemuan yang ditampilkan bahwa TIK berdampak posotif, meskipun memiliki efek kecil pada pembelajaran siswa. Kebanyakan peneleliti terlihat optimis mengenai aturan bahwa TIK akan digunakan pada lingkungan sekolah pada masa yang akan datang walaupun beberapa sekolah keberatan.Berdasarkan pada fakta yang didapat dari studi penelitian yang telah dipublikasikan, secara spesial ditemukan dalam konteks ImpaCT2. Cox dalam laporan Departemen Pendidikan dan Kemampuan, Becta, merekomendasikan lima kunci area prioritas untuk penelitian kedepan.
a.       Dibutuhkan pnelitian dengan skala yang panjang.
b.     Peneliti butuh untuk menyelenggarakan penilaian bagaimana pengalaman pembelajaran informal berkontribusi pada seluruh proses pembelajaran dan dengan demikian terdapat efek prestasi pembelajar.
c. Dibutuhkan metode-metode pengukuran pencapaian yang dibutuhkan untuk berkembang.
d.  Kebanyakan penelitian butuh untuk diselenggarakan ke dalam efek spesifik yang digunakan TIK pada pendekatan murid untuk belajar sesuai umum, pada kemampuan meta kognitif mereka dan pada strategi belajar jangka panjang.
e.    Kajian literatur yang lebih luas akan memberikan fakta yang lebih substansial pada efek spesifik dari TIK pada pembelajaran murid.

1.       Australian Research Perspective
      Lebih dari beberapa tahun kemarin, terdapat vasiasi inisiatif orng Australia dan penelitian dalam area TIK, kualitatif secara umum secara alami.
    Dalam penambahannya, Netdays Australia 2000 (Car, 2002) adalah studi kasus yang melibatkan 60 guru dan 342 sekolah disekitar Australia dan 15 kelas dalam area negara. Ini adalah tujuan untuk menguji aturan guru dalam proyek kurikulum online. Data yang disediakan oleh guru siap menghasilkan tiga survey dan laporan yang mendetail dari 14 guru yang secara sukses mengimplementasikan proyek online. 
Terdapat enam perilaku pedagogik yang teridentifikasi dari penelitian: 
a. Guru melihat dirinya sendiri sebagai pembelajar bersama dengan siswanya dan mengatur proses pembelajaran siswa.
b. Teknologi yang sesuai dubutuhkan siswa dan proyek.
c. Guru mengstruktur aktivitasnya sehingga dukungan yang tersedia dalam area yang berbeda sebagaimana proyek yang tumbuh.
d. Guru secara total memiliki komitmen pada proyek.
f. Guru memiliki tempat dalam manajemen strategis yang sama. Siswa mempunyai rasa memiliki pada proyek. Hasil penelitian juga menyarankan bahwa “masih ada sedikit fakta mengenai bagaimana TIK berdampak pada akibat pembelajaran kognitif”.
Penelitian  Kedepan
aru-baru ini, telah ada peningkatan munat dalam jaringan neural dan pembelajaran. Otak, dimana pusat  elajar, memori dan pemanggilan, bermain adalah bagian yang penting dalam seluruh proses  pembelajaran.Oleh karena itu haltersebut sangat penting bahwa penelitian kedepan harusnya juga lebih fokus

a.       Penelitian interdisiplin pada bagaimana otak belajar dan bagaimana TIK dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran;

b.      Penggunaan TIK pada rangsangan proses memory, mengantarkan pada pembelajaran efektif;
c.       Software komputer inovatif atau program dan alat TIK lainnya bahwa membantu siswa untuk berfikir secara kreatif dan kritis.
Hal tersebut sangat tertarik untuk dicatat bahwa banyak siswa yang tertarik untuk simulasi dan video games, dan mereka cenderung untuk menghabiskan waktu bermain mereka dalam arcade dan di rumah.


Banyak studi penelitian, khususnya meta analisis, memiliki banyak penemuan yang ditunjukkan bahwa TIK memiliki efek yang kecil pada hasil pembelajaran dan terkadang TIK ditemukan memberi efek negatif.

Kesimpulan


Pengenalan TIK dalam sekolah sepertinya sama dengan penyerbuan spesies pada ekosistem. Akan  ada waktu penyesuaian dan  adaptasi dengan  prinsip-prinsip, guru-guru dan  siswa-siswa yang sama-sama mencari tempat pada lingkungan belajar yang baru dan interaksi terhadap lingkungan  baru. Kenyataannya, pengembangan TIK di sekolah-sekolah secara umum melewati empat tahap, yakni pemunculan, pengaplikasian, dan tahap transformasi.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar