Entri yang Diunggulkan

Teknologi Juga Berasal Dari Mimpi

Masih ingatkah Alexander Graham Bell penemu telepon yang penemuannya terinspirasi dari keinginannya untuk membuat alat komunikasi yang pad...

Senin, 14 Januari 2013

Dampak dan Solusi dari Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) Pada Anak:

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada abad ke 21 sekarang tidak dapat dipungkiri, dengan semakin pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini haruslah disikapi dengan bijak agar kita sebagai pengguna teknologi dapat menggunakannya secara bijak dan semestinya tanpa harus menjadi kehilangan identitas diri dan diperbudak oleh teknologi.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya milik para orang dewasa, tapi anak-anak pun pada era teknologi ini telah menjadi bagian dari kemajuan itu sendiri. Anak-anak sudah mulai diperkenalkan dengan teknologi dan bahkan telah menggunakan ,memanfaatkan dan mahir dalam penggunaan berbasis teknologi. Hal ini tentu saja telah menimbulkan efek negatif dan positif bagi anak-anak itu sendiri.
Berikut adalah ulasan tentang beberapa dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi anak serta cara penanggulangannya agar anak tumbuh sesuai dengan masa perkembangannya dan dapat dilatih secara bijak dalam penggunaan teknologi.       
Dampak dan Solusi dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) pada anak :
1.      Dampak :
Menumbuhkan gaya hidup konsumerisme pada anak.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi maka teknologi informasi dan komunikasi juga dijadikan alat untuk berbisnis dan berniaga, dalam era globalisasi teknologi ini banyak perusahaan yang memanfaatkannya untuk beriklan dan menawarkan barang yang dijualnya dengan kemasan menarik. Begitupun perusahaan yang bergerak dalam bisnis kebutuhan anak dari mulai produk makanan, pakaian sampai mainan yang dikemas menarik minat anak membeli. Apabila dibiarkan tanpa adanya solusi maka anak akan dengan mudah mengakses, melihat dan tergiur untuk meminta dibelikan oleh orang tuanya. Anak-anak akan cenderung untuk merengek dan meminta kepada orangtua untuk dibelikan produk yang ditawarkan melalui media teknologi informasi dan komunikasi, dan apabila orangtua terus menerus memenuhinya maka hal ini akan menimbulkan sikap konsumtif pada anak.

Solusinya :
Dalam hal ini diperlukan bimbingan dan peranan orangtua dalam memberi pengertian pada anak , apa saja barang yang perlu dibeli untuk sekarang ataupun yang bisa ditunda terlebih dahulu. Orangtua juga dapat menggunakan ini sebagai alat untuk memacu motivasi belajar anak dengan menjadikan barang yang dilihat anak melalui media teknologi sebagai reward atau penghargaan apabila anak berhasil meraih prestasi tertentu baik dalam bidang pendidikan maupun bidang-bidang positif lainnya, tentu saja tanpa mengabaikan nilai edukasi dan guna pakai dari barang-barang tersebut.   

Orangtua juga harus mengerti bagaimana menggunakan teknologi agar para orangtua dapat memberikan proteksi dan bimbingan kepada anak tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bijak dan tepat.

2.      Dampak :
Pergeseran pemahaman budaya dan nilai-nilai kearifan lokal pada anak.
Dengan mudahnya anak-anak dapat mengakses kehidupan diluar lingkungannya melalui teknologi disini juga merupakan ancaman bagi keberlangsungan suatu budaya dan kearifan lokal tempat dimana anak tersebut dilahirkan dan berkembang. Anak-anak akan cenderung lebih menyukai dan menghargai kebudayaan dari negara lain dan mulai cenderung tidak menghargai dan tidak mau mempelajari nilai-nilai budaya dan kearifan lokal negaranya sendiri. Contoh misalnya : dari cara berpakaian, cara berbicara maupun gaya hidup suatu negara yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsanya.

Solusinya :
Diperlukan kerjasama antara orang tua, guru maupun pemerintah dalam menghadapi situasi akibat dari kemajuan teknologi ini.
Peranan orang tua dalam hal ini adalah dengan mulai memberikan pengenalan terhadap kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di negaranya yaitu dengan memulainya mengenalkan bahasa, cara berperilaku, pakaian ,seni, norma-norma budaya , makanan sampai permainan yang menjadi ciri khas negaranya. Dalam hal ini orangtua juga diharapkan untuk dapat mempelajari dan menambah wawasan tentang kebudayaan dan kearifan lokal negaranya sehingga dapat menerapkannya kepada anak.
Peranan pendidik dalam hal ini disekolah juga hampir sama dengan peranan orangtua yaitu memberikan pengenalan kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada dinegaranya disekolah.
Peranan pemerintah dalam hal ini adalah dengan menyaring informasi yang sekiranya bermanfaat atau tidaknya untuk anak-anak dan generasi masa depan bangsa. Serta memasukan kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal kedalam kurikulum pendidikan formal maupun informal dengan harapan identitas negara dapat selalu terjaga.
Disamping kedua dampak diatas, masih banyak lagi dampak-dampak positif dan negatif dari perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi bagi anak. Maka dari itulah diperlukan peranan orang tua, guru dan pemerintah membentuk  anak-anak sebagai generasi penerus bangsa agar dapat dengan bijak dan positif dalam pemanfaatan teknologi.
MAJULAH GENERASI PENERUS BANGSA YANG BERIMAN, BERAKHLAK, BERTEKNOLOGI DAN BERWAWASAN LUAS !!  

Salam hangat,
Penulis
Reni Nurapriani 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar