Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi pada abad ke 21 sekarang tidak dapat
dipungkiri, dengan semakin pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini haruslah disikapi dengan bijak agar kita
sebagai pengguna teknologi dapat menggunakannya secara bijak dan semestinya
tanpa harus menjadi kehilangan identitas diri dan diperbudak oleh teknologi.
Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya milik para orang dewasa, tapi
anak-anak pun pada era teknologi ini telah menjadi bagian dari kemajuan itu
sendiri. Anak-anak sudah mulai diperkenalkan dengan teknologi dan bahkan telah
menggunakan ,memanfaatkan dan mahir dalam penggunaan berbasis teknologi. Hal
ini tentu saja telah menimbulkan efek negatif dan positif bagi anak-anak itu
sendiri.
Berikut
adalah ulasan tentang beberapa dampak negatif dari penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi anak serta cara penanggulangannya agar anak
tumbuh sesuai dengan masa perkembangannya dan dapat dilatih secara bijak dalam
penggunaan teknologi.
Dampak
dan Solusi dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) pada anak
:
1. Dampak :
Menumbuhkan gaya hidup konsumerisme
pada anak.
Dengan
semakin pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi maka teknologi
informasi dan komunikasi juga dijadikan alat untuk berbisnis dan berniaga,
dalam era globalisasi teknologi ini banyak perusahaan yang memanfaatkannya
untuk beriklan dan menawarkan barang yang dijualnya dengan kemasan menarik.
Begitupun perusahaan yang bergerak dalam bisnis kebutuhan anak dari mulai produk
makanan, pakaian sampai mainan yang dikemas menarik minat anak membeli. Apabila
dibiarkan tanpa adanya solusi maka anak akan dengan mudah mengakses, melihat
dan tergiur untuk meminta dibelikan oleh orang tuanya. Anak-anak akan cenderung
untuk merengek dan meminta kepada orangtua untuk dibelikan produk yang
ditawarkan melalui media teknologi informasi dan komunikasi, dan apabila
orangtua terus menerus memenuhinya maka hal ini akan menimbulkan sikap
konsumtif pada anak.
Solusinya :
Dalam
hal ini diperlukan bimbingan dan peranan orangtua dalam memberi pengertian pada
anak , apa saja barang yang perlu dibeli untuk sekarang ataupun yang bisa ditunda
terlebih dahulu. Orangtua juga dapat menggunakan ini sebagai alat untuk memacu
motivasi belajar anak dengan menjadikan barang yang dilihat anak melalui media
teknologi sebagai reward atau penghargaan apabila anak berhasil meraih prestasi
tertentu baik dalam bidang pendidikan maupun bidang-bidang positif lainnya,
tentu saja tanpa mengabaikan nilai edukasi dan guna pakai dari barang-barang
tersebut.
Orangtua
juga harus mengerti bagaimana menggunakan teknologi agar para orangtua dapat
memberikan proteksi dan bimbingan kepada anak tentang bagaimana menggunakan
teknologi secara bijak dan tepat.
2. Dampak :
Pergeseran pemahaman budaya dan nilai-nilai
kearifan lokal pada anak.
Dengan
mudahnya anak-anak dapat mengakses kehidupan diluar lingkungannya melalui
teknologi disini juga merupakan ancaman bagi keberlangsungan suatu budaya dan
kearifan lokal tempat dimana anak tersebut dilahirkan dan berkembang. Anak-anak
akan cenderung lebih menyukai dan menghargai kebudayaan dari negara lain dan
mulai cenderung tidak menghargai dan tidak mau mempelajari nilai-nilai budaya
dan kearifan lokal negaranya sendiri. Contoh misalnya : dari cara berpakaian,
cara berbicara maupun gaya hidup suatu negara yang belum tentu sesuai dengan
kepribadian bangsanya.
Solusinya :
Diperlukan
kerjasama antara orang tua, guru maupun pemerintah dalam menghadapi situasi
akibat dari kemajuan teknologi ini.
Peranan
orang tua dalam hal ini adalah dengan mulai memberikan pengenalan terhadap
kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di negaranya yaitu dengan
memulainya mengenalkan bahasa, cara berperilaku, pakaian ,seni, norma-norma
budaya , makanan sampai permainan yang menjadi ciri khas negaranya. Dalam hal
ini orangtua juga diharapkan untuk dapat mempelajari dan menambah wawasan
tentang kebudayaan dan kearifan lokal negaranya sehingga dapat menerapkannya
kepada anak.
Peranan
pendidik dalam hal ini disekolah juga hampir sama dengan peranan orangtua yaitu
memberikan pengenalan kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada
dinegaranya disekolah.
Peranan
pemerintah dalam hal ini adalah dengan menyaring informasi yang sekiranya
bermanfaat atau tidaknya untuk anak-anak dan generasi masa depan bangsa. Serta
memasukan kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal kedalam kurikulum
pendidikan formal maupun informal dengan harapan identitas negara dapat selalu
terjaga.
Disamping kedua dampak
diatas, masih banyak lagi dampak-dampak positif dan negatif dari perkembangan
Teknologi Informasi dan komunikasi bagi anak. Maka dari itulah diperlukan
peranan orang tua, guru dan pemerintah membentuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa agar
dapat dengan bijak dan positif dalam pemanfaatan teknologi.
MAJULAH
GENERASI PENERUS BANGSA YANG BERIMAN, BERAKHLAK, BERTEKNOLOGI DAN BERWAWASAN
LUAS !!
Salam hangat,
Penulis
Reni Nurapriani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar