Perkembangan kognitif
pada anak usia dini, merupakan bahasan yang tidak ada habisnya, banyak pakar dan
ahli yang meneliti serta mencoba untuk lebih menggali lagi tentang bagaimana
perkembangan kognitif pada anak usia dini, hal tersebut bertujuan untuk mencari
pengetahuan baru tentang bagaimana cara untuk menstimulus perkembangan kognitif
pada anak usia dini lebih baik lagi. Beberapa pakar dan ahli permbangan
kognitif anak usia dini adalah Jean Piaget, Wolfgang Kohler, Jerome Bruner,
Vigotsky dan masih banyak lagi.
Penelitian pada
perkembangan kognitif anak usia dini mulai berkembang dengan lahirnya teori
belajar Gestalt. Ali psikologi Gestalt adalah Mex Wertheimer (1880-1943) dan
Wolfgang Kohler (1887-1959) yang meneliti tentang pengamatan dan problem
solving. Menurut teori Gestalt belajar merupakan proses yang didasarkan pada
pemahaman (insight). Karena pada dasarnya setiap tingkah laku seseorang didasarkan
pada tahap yang disebut kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi di mana tingkah laku tersebut terjadi.
Insight full learning yang merupakan bentuk
utama belajar menurut teori Gestalt, itu ciri-cirinya sebagai berikut :
A. Insight full learning itu
tergantung kepada kemampuan dasar manusia yang belajar itu sendiri. Selanjutnya
kemampuan dasar ini bergantung pada:
1) Umur
2)
Keanggotaan dalam suatu spesies (perbedaan kemampuan dengan makhluk hidup lain)
3)
Perbedaan individual dalam suatu spesies ( orang yang cerdas akan berbeda
kemampuannya dengan orang yang tidak cerdas).
B. Insight bergantung pada pengalaman masa lampau yang relevan.
Latar belakang ikut menentukan terjadinya suatu pemahaman.
C. Insight tergantung kepada pengaturan situasi yang dihadapi.
D. Insight didahului dengan
periode mencari dan mencoba – coba.
E. Pemecahan masalah atau soal dengan adanya
pengertian dapat diulangi dengan mudah dan dengan mudah pula dicari jawabannya.
F. Sekali pemahaman diperoleh, maka
dapat dipergunakan untuk menghadapi situasi – situasi lain yang memudahkan
untuk mencari solusi-solusi yang dihadapi.
Dari teori Gestalt
muncul berbagai teori-teori kognitif lainnya salah satunya yang paling terkenal
adalah Jean Piaget. Menurut Jean Piaget pengetahuan itu dibangun dari kegiatan
dan aktifitas pembelajaran, bukan hanya dianggap sebagai bawaan genetis
seseorang saja. Perkembangan kognitif pada anak berawal dari bagaimana
perhatian anak terhadap lingkungan sekitarnya
Jean Piaget membagi tahapan perkembangan
kognitif kedalam empat tahapan yaitu :
1.
SENSORI-MOTORIK (O-2 TAHUN)
Tahapan ini anak hanya melibatkan panca
indra, Pada permulaan tahap ini, bayi memiliki lebih dari sekedar refleks yang
digunakan untuk bekerja. Anak berusia 2 tahun memiliki pola sensori-motorik
yang kompleks dan mulai berkomunikasi dengan melakukan gerakan-gerakan yang
kombinasi seluruh pancaindra nya untuk meraih keinginannya.
- PRA-OPERASIONAL
(2-7 TAHUN)
Anak
pada usia ini dapat menggunakan simbol dan pemikiran internal dalam memecahkan
setiap masalahnya. Pada tahapan ini anak sudah mampu membandingkan dua objek
walaupun belum bisa membedakan, anak sudah mampu memahami konsep sederhana dan
anak memandang benda atau sesuatu itu berdasarkan pada benda riil atau
sesungguhnya.
- OPERASIONAL
KONKRET (7-11 TAHUN)
Pada
tahapan ini anak sudah mampu perpikir logis untuk memecahkan seyiap masalahnya walaupun
pada tahapan ini anak tetap memerlukan objek yang kongkret dalam belajar segala
sesuatu. Biasanya pada tahapan ini anak mulai bisa berpikir lebih kompleks
dalam menghadapi berbagai situasi.
- OPERASIONAL
FORMAL (11-15 TAHUN)
Pada
tahapan ini anak menjadi lebih dewasa atau disebut juga masa remaja, dimana
anak sudah mulai meninggalkan masa kanak-kanak mereka dan melakukan aktifitas
serta berfikir lebih kompleks dan rumit daripada masa kanak-kanak.
Jean Piaget juga
mengemukakan bahwa aktivitas anak-anak itu didasarkan pada hal-hal biologis
yang terdapat pada seluruh manusia, hal-hal biologis tersebut adalah :
a. Asimilasi
Asimilasi
merupakan proses kognitif yaitu proses seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke
dalam pola atau skema yang sudah ada dalam pikirannya.
Akomodasi
itu adalah merubah struktur yang ada didalam dirinya atau merupakan proses kognitif seseorang untuk membentuk
skema yang baru atau merubah skema yang lama
yang disebabkan oleh perbedaan rangsangan atau pengalaman baru.
c c. Organisasi
Merupakan penggabungan ide-ide kedalam sistem
yang lebih masuk akal. Hal tersebut dapat terjadi apabila menggabungkan antara
akomodasi dan proses asimilasi.
Teori perkembangan kognitif
anak usia dini juga mempunyai kelebihan
dan kekurangan, yang akan dijelaskan sebagai berikut :
A.
Kelebihan teori belajar kognitif pada anak usia dini diantaranya
adalah :
a.
Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri
Teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima stimulus saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan serta mengembangkan pengetahuan melalui belajar lebih mandiri dengan mengerjakan seluruh kegiatannya secara mandiri.
Teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima stimulus saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan serta mengembangkan pengetahuan melalui belajar lebih mandiri dengan mengerjakan seluruh kegiatannya secara mandiri.
b.
Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih
mudah karena peserta didik ikut berperan aktif di dalam proses pembelajaran
yang berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan
menyimpan informasi dalam ingatannya, serta menekankan pada pola pikir peserta
didik itu sendiri.
B.
Kekurangan teori belajar kognitif adalah :
a.
Teori ni tidak menyeluruh untuk semua tingkat jenjang pendidikan.
b.
Sulit dipraktikkan di tingkat pendidikan lebih lanjut.
c.
Beberapa prinsip seperti inteligensi sulit dipahami dan
pemahamannya masih belum tuntas untuk dibahas dan dijelaskan.
Disamping kelebihan dan
kekurangan dari teori belajar kognitif adalah terdapat juga ciri-ciri teori
belajar yang diantaranya sebagai berikut :
1) Mementingkan apa yang ada pada diri anak itu
sendiri (nativistik)
2)
Mementingkan keseluruhan dari kemampuan (holistic)
3)
Mementingkan peranan kognitif dalam setiap pencapaian perkembangan
4)
Mementingkan keseimbangan dalam diri peserta didiknya (dynamic equilibrium)
5)
Mementingkan kondisi pada waktu sekarang atau kongkrit
6)
Mementingkan pembentukan struktur kognitif pada anak
7)
Serta dalam pemecahan masalah, ciri khasnya adalah pemahaman
( insight) setiap individu
manusia.
Berdasarkan pada
penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kognitif merupakan
bagian dari proses pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Teori ini lebih menekankan proses belajar daripada hasil
belajar itu sendiri serta setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan
sesuatu segala sesuatu senantiasa di pengaruhi oleh tingkat – tingkat
perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri termasuk anak usia dini.
.
DAFTAR PUSTAKA
Crain
William. 2007. Teori Perkembangan, Konsep
dan Aplikasi, terj. Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hurlock,
Elizabeth B. 2010. Perkembangan Anak,
jilid 1, terj. Meitasari Tjandrasa. Bandung: Erlangga.
Santrock.Jhon.
W. 2007. Human Development. Jakarta :
Putra Grafika
Suyadi.
2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta:Pedagogia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar