Entri yang Diunggulkan

Teknologi Juga Berasal Dari Mimpi

Masih ingatkah Alexander Graham Bell penemu telepon yang penemuannya terinspirasi dari keinginannya untuk membuat alat komunikasi yang pad...

Minggu, 19 Juni 2016

MENGENAL PENATAAN LINGKUNGAN BERMAIN ANAK USIA DINI

KETIKA bayi baru lahir, ia akan paham akan lingkungan melalui penataan suara, penciuman, penglihatan , rasa (di lidah) dan perabaan dari benda yang kontak dengannya. Agar dapat memahami lingkungan yang dapat di perkirakan dan mendukung kebutuhan emosi, fisik, sosioal dan kognisi
nya. Penataan dan hal-hal yang dapat di perkirakan  itu sangat penting jika anak memahami lingkungannya. Penataan dan hal-hal yang dapat di perkirakan tetap merupakan kebutuhan penting bagi manusia dan mendukung perkembangan kepercayaan pada orang lain dan alam sekitarnya.
Banyak anak-anak usia dini mempunyai kesulitan menemukan urutan kejadian, benda-benda dan orang di lingkungan mereka. Beberapa anak hidup dalam kondisi yang berantakan, dengan suara bising dan tidak mempunyai dukungan emosi yang dapat di andalkan. Mereka tidak tahu di mana mereka akan tidur atau bahkan mereka tidak tahu apakah  akan mempunyai makanan untuk di makan. Hidup mereka secara fisik dan emosi sangat tidak tertata dan tidak dapat di perkirakan. Faktor-faktor ini dapat menciptakn ketidak-teraturan dalam cara anak ini berfikir dan bagaimana mereka merasakan tentang hubungan, dengan demikian menjadi lebih sulit untuk mereka melihat  penataan dan makna dalam konsep-konsep yang sangat penting bagi keberasilan sekolah mereka di kemudian hari. Teori dan penelitian membuktikan bahwa anak membutuhkan lingkungan yang dapat diperkirakan dan ditata, baik di rumah dan di sekolah.
Lingkungan untuk anak usia dini seharusnya di rencanakan dengan memperhatikan pengelompokan dan penataan bahan main, penggunaan warna , penataan alat dan perabot, dan jumlah serta jenis bahan main yang di pilih.

A.     HAKIKAT BERMAIN

Menurut Piaget , bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan / kepuasan bagi diri seseorang.Sedangkan menurut Dockett dan Fleer , bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak akan memperoleh peengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bermain merupakan suatu aktifitas yang khas dan sangat berbeda dengan aktifitas lainnya seperti belajar dan bekerja yang selalu dilakukan dalam mencapai suatu akhir. 

B.    TUJUAN UTAMA BERMAIN
Tujuan utama dari bermain adalah memelihara perkembangan atau pertumbuhan yang optimal anak usia dini melalui pendekatan bermain yang kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan liungkkungan bermain anak.

 C.    FUNGSI BERMAIN
Fungsi dari bermain adalah sebagai berikut :
 1. Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melaui gerak,melatih motorik halus, motorik kasar, dan keseimbangan, karena ketika bermain fisik anak juga memahami bagaimana kerja tubuhnya.
2. Dapat mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif, karena saat bermain anak sering bermain pura-pura menjadi orang lain, binatang ataupun karakter lainnya.

D.    KARAKTERISTIK BERMAIN PADA ANAK USIA DINI
Pada anak usia dini, bermain merupakan sebagian besar kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan mereka. Kegiatan bermain itu sendiri mempunyai karakteristik, yaitu sebagai berikut: 
a.    Bermain muncul dari dalam diri anak
  1. Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat, kegiatan untuk dinikmati
  2. Bermain adalah aktifitas nyata atau sesungguhnya.
  3. Bermain harus difokuskan pada proses daripada hasil.
  4. Bermain harus didominasi oleh pemain.
  5. Bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain.

E.     LINGKUNGAN  UNTUK TK / PAUD 
Lingkungan untuk anak usia dini terbagi menjadi dua garis besar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan , yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a.     Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ini mencakup tentang organisasi dan Pengaturan ruang kelas, yang meliputi :
  1. Menyediakan banyak materi yang mendukung anak untuk belajar membaca dan menulis.
  2. Memasukan anak kedalam kelompok-kelompok yang berbeda jumlah anggota dan tingkat kemampuannya dalam setiap kegiatan bermain yang dilaksanakan.
  3. Menggunakan beragam pendekatan dan instruksi yang berbeda disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak.
  4. Mengembangkan pengaturan kelas yang mendukung standar sekolah dan dan standar negara.
  5. Menyesuaikan pengaturan ruang kelas untuk memenuhi kebutuhan dan sosial anak.
  6. Bekerjasama dengan murid untuk membuat ruang kelas dan lingkungan bermain sesuai selera bersama.
  7. Membuat persediaan bahan dan materi belajar mudah dijangkau anak dengan menyimpannya di rak-rak terbuka dengan label(menggunakan gambar dan kata )
b.    Lingkungan Sosial
Yang termasuk pada lingkungan sosial anak adalah :
1.    Mengikuti interaksi dengan setiap anak.
  1. Menggunakan level anak untuk berinteraksi langsung, level anak ini dilihat dari tingkatan usia anak ataupun dari tingkatan kemampuan anak
  2. Menggunakan suara yang menyenangkan dan menenangkan dan bahasa yang sederhana.
  3. Guru memberikan kontak fisik yang hangat dan responsif dalam setiap kegiatan bermain.
  4. Mengikuti kemauan dan minat anak saat melakukan kegiatan bermain
  5. Membantu anak memahami ekspektasi kelasnya masing-masing.
  6. Membimbing anak kembali pada kegiatan saat anak berperilaku menentang.
  7. Mendengarkan anak dan mendorong mereka untuk mau mendengarkan orang lain.
  8. Memberikan penghargaan atas prestasi dan usaha anak dalam melaksanakan kegiatan bermain.

F.     PRINSIP DALAM PENYEDIAAN / PENATAAN LINGKUNGAN BERMAIN  ANAK USIA DINI
Dalam penataan dan penyediaan lingkungan bermain pada anak usia dini seharusnya berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : 
a.    Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak.
  1. Disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
  2. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar yang layak pakai.

G.    PERSYARATAN ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK USIA DINI
Alat permainan merupakan salah satu faktor penting yang harus ada pada setiap kegiatan bermain anak usia dini, akan tetapi tidak semua alat permainan bisa digunakan dalam kegiatan bermain, alat permainan tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.    Alat permainan edukatif, buatan guru, anak dan pabrik.
2.    Alat-alat mainan diletakan ditempat yang mudah dijangkau anak.
3.    Alat permainan harus gampang dibongkar pasang.
4.    Jika terdiri dari bagian-bagian kecil, ukurannya aman dan diperbolehkan untuk mainan anak.
5.    Peralatan permainan harus mendukung keaksaraan.
6.    Lingkungan untuk anak usia dini seharusnya di rencanakan dengan memperhatikan pengelompokan dan penataan bahan main, penggunaan warna , penataan alat dan perabot, dan jumlah serta jenis bahan main yang di pilih.
7.    Secara rutin dirawat, peralatan main tersebut dibersihkan dan diganti bila apabila ada yang rusak.
8.    Alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan dapat mendukung kegiatan belajar anak yang berbeda-beda dan tahap perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik, intelektual, emosi, aspek sosial dan keagamaan. 
9.    Bahan-bahan main seharusnya di tata dalam rak dan wadah yang diberi nama dengan kata dan gambar. Sehingga ketika lingkungan di beri nama dan dapat di perkirakan, anak dapat belajar membuat keputusan sendiri tentang benda yang di susun  menjadi rapi, dengan mengelompokan dan mencocokan bahan-bahan main pada tempatnya, dimana kegiatan tersebut merupakan bagian utama dari pengalaman belajar.
10. Alat permainan tersebut harus kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.
11. Aman, yaitu sisi-sisinya tidak ada yang tajam sehingga tidak membahayakan kulit atau tangan anak.
Menurut Indra Djati Sidi (2005:44 &148), Guru dalam melakukan penataan lingkungan belajar di kelas yaitu dengan melakukan pengaturan tempat duduk, mengatur alat peraga, pajangan karya anak, sudut baca, perabot sekolah / kelas dan sumber belajar dan fasilitas lainnya.
Penataan lingkungan bermain untuk anak usia dini disesuaikan juga dengan situasi dan kondisi yang ada pada lembaga pendidikan anak usia dini tersebut, dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan alat-alat permainan  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar